Musim penghujan telah tiba, kondisi Jakarta yang diprediksi belum bebas dari banjir mengharuskan pemilik kendaraan bermotor wajib berhati-hati jika menorobos banjir.
Berkendara di musim hujan, terutama di daerah rawan banjir menjadi tantangan tersendiri. Salah perhitungan sebelum menerobos banjir bisa berakibat fatal, karena mobil bisa mati akibat gagal menerobos banjir. Sebelum Anda memutuskan untuk menerobos banjir, sebaiknya anda mengenali faktor-faktor yang dapat menyebabkan mobil anda mati.
Pastikan ketinggian air tidak melebihi dari 60 sentimeter, ini dimaksudkan untuk mencegah mobil Anda tiba-tiba mati (mogok) di tengah kepungan banjir.
Menurut Rifat Sungkar, tidak perlu khawatir dengan posisi knalpot akan kemasukan air. Lebih penting memperhatikan kondisi mesin dan pengapian/kelistrikan mobil Anda saat menerobos banjir. Pada mobil keluaran lawas, delco komponen yang harus diperhatikan. Sementara di mobil keluaran baru adalah sensor CKP (pengganti delco), serta kabel busi. Ketiga komponen tersebut merupakan sumber pengapian agar mobil tetap hidup, jika seal pelindungnya telah rusak/jelek dan terkena cipratan air, dipastikan mobil akan langsung mogok.
Sebelum Anda memutuskan untuk menerobos banjir, sebaiknya anda mengenali faktor-faktor yang dapat menyebabkan mobil anda mati. Berikut ini penyebab mobil mati akibat banjir :
1. Air Masuk Melalui Air Intake
Air intake merupakan komponen penting bagi mobil anda. Melalui saluran inilah mesin mendapatkan pasokan udara segar untuk melakukan pembakaran di dalam ruang mesin.
Lantas bagaimana jika bagian ini masuk ke dalam air? Jika Anda beruntung mesin akan mati, dan jangan sekali-kali menghidupkannya sebelum mengeluarkan air di dalamnya. Kerusakan terbesarnya adalah water hammer yang berpotensi merusak isi jantung pacu.
Mengenali ketinggian air intake merupakan langkah awal yang penting. Kebanyakan mobil masih dapat menerjang banjir setinggi 25 cm (atau ketinggiannya setengah roda).
2. Air Masuk Melalui Saluran Knalpot
Meskipun knalpot merupakan saluran buang dari ruang mesin, tetap ada potensi air masuk melalui saluran ini. Meskipun jarang terjadi, memindahkan gear ke posisi yang lebih tinggi dapat menurunkan putaran mesin, sehingga gas buang tidak sebesar sebelumnya.
Jika menerobos banjir, pada transmisi manual bisa memainkan putaran mesin dengan memainkan kopling. Sedangkan pada transmisi otomatis, gunakan gear paling rendah, tahan pedal gas dan gunakan kaki kiri pada pedal rem untuk mengatur kecepatan. Anda bisa melatih teknik ini di jalanan kosong sebelum menghadapi banjir.
Untuk Menghindari Kendaraan mogok saat diterjang banjir, hal ini perlu diperhatikan :
1. Periksalah Filter Udara kendaraan anda. Sebenarnya filter udara ini berfungsi sebagai penyaring dan pembuang debu dari udara yang akan masuk ke mesin. Apabila filter udara ini berada dalam keadaan kering, maka ia dapat berfungsi dengan baik. Tetapi dalam keadaan basah. Oleh karena itu kalau filter udara anda basah, maka mesin mobil mati, kalaupun dapat hidup maka kinerja mesin tidak maksimal.
2.Periksalah kabel busi kendaraan. Saat ini, memang sudah banyak kendaraan yang kabel businya waterproof. Tetapi tetap tidak menutup kemungkinan air akan tetap masuk di sela-sela kabel tersebut. Apabila kabel busi dalam keadaan basah, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah meniupnya hingga kering. Biasanya setelah kering dan dipasangkan kembali ke busi, kendaraan anda akan dapat kembali menyala.
3.Apabila banjir yang anda lewati cukup tinggi, maka ada kemungkinan ECU (Electronic Control Unit) kendaraan anda terendam air. Dalam keadaan seperti ini, sebaiknya anda tidak mencoba untuk menghidupkan kembali kendaraan anda, karena besar kemungkinan akan menyebabkan korsleting di sistem kelistrikan.
Kendaraan sekarang, biasanya sistem kelistrikannya sudah terintegrated, sehingga akibat satu kerusakan, bisa menyebabkan kerusakan komponen lain. Dalam kasus seperti ini, sebaiknya kendaraan anda diusahakan untuk langsung dibawa ke bengkel untuk mendapatkan penanganan tepat.
Berikut Video Terkait Mengenai Artikel Diatas :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar